Sea Trial Sukses, Produk Pelatihan di BPPMPV KPTK Siap Bersaing.
Makassar, BPPMPV KPTK. Pada tanggal 22 Juli 2025 para peserta Pelatihan Pembuatan Kapal Berbahan Fiberglass melakukan “sea trial” atau ujicoba pelayaran pada perahu fiberglass yang dihasilkan selama pelatihan berlangsung di Pelabuhan Untia Makassar. Perahu yang diberi nama Taruna Jaya 02 ini berhasil melakukan uji stabilitas, sistem propulsi, dan manuverabilitas. Ujicoba dilakukan dengan menggunakan mesin tempel 25 pk dengan kecepatan yang disesuaikan dan ditumpangi oleh 5 orang. Ujicoba berlangsung selama kurang lebih satu jam dengan rute menuju keluar area kolam pelabuhan serta menuvering di sekitar area pelabuhan. Ujicoba berlangsung dengan lancar dan memastikan bahwa produk dari proyek riil yang dihasilkan oleh peserta selama pelatihan siap untuk digunakan. Selain peserta pelatihan, ujicoba ini juga melibatkan guru dan siswa dari SMKN 9 Makassar yang berlokasi tidak jauh dari tempat pelaksanaan ujicoba.
Taruna Jaya 02 ini merupakan sister ship dari Taruna Jaya 01 yang telah dibuat pada pelatihan yang serupa di tahun 2024. Pada pelatihan tahun 2025 ini, para peserta dengan pendampingan yang luar biasa dari Narasumber, berhasil membuat satu cetakan fiber berbasis produk yang telah dibuat sebelumnya, yaitu perahu Taruna Jaya 01. Dari cetakan tersebut lahirlah perahu yang serupa, yaitu perahu Taruna Jaya 02.
Pelatihan Pembuatan Kapal Berbahan Fiber ini dilaksanakan secara daring pada tanggal 7-12 Juli 2025 dan dilanjutkan secara luring pada tanggal 14-23 Juli 2025 di Kampus BPPMPV KPTK. Selama 10 hari kegiatan luring, para peserta menghasilkan beberapa produk sekaligus, yaitu satu cetakan, satu perahu, mereparasi perahu sebelumnya, serta maintenance dan repair pada mesin tempel yang akan digunakan. Dengan beberapa produk ini diharapkan kecakapan peserta dapat terasah dengan lebih baik dan lebih mahir lagi.
Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto, yang ditemui pada saat acara serah terima kapal oleh peserta dan Narasumber kepada pihak BPPMPV KPTK sebelum kegiatan sea trial menyampaikan “Melalui pelatihan ini Guru-Guru diharapkan dapat semakin memperkuat model Pembelajaran Berbasis Projek (PjBL) dan menduplikasi dengan cara masing-masing untuk membuat produk yang serupa.””Ini bisa menjadi salah satu produk yang menunjang Teaching Factory di sekolah masing-masing kalau berhasil dijalankan” tambahnya. Sementara itu, salah satu Narasumber kegiatan, Subiantoro yang juga merupakan guru TKPI di SMK Darul Ulum Muncar Banyuwangi, menyampaikan “Bukan tidak mungkin untuk mengembang Teaching Factory dengan produk kapal seperti ini, karena kami sudah melakukan dan membuktikannya di tempat kami”. Salah satu peserta yang juga merupakan Guru di SMKN 9 Makassar, Panca Wardana, merasa sangat optimis bisa mengimbaskan pengetahuan dan pengalaman selama pelatihan kepada siswanya di sekolah. “Cetakan sudah ada, kami siap dampingi siswa untuk membuat produk serupa kalau bahan sudah tersedia” imbuhnya.
Bahan fiberglass yang dipilih pada pembuatan perahu pada kegiatan pelatihan ini dikarenakan pada kemudahan mengaplikasikannya, lebih murah dan lebih cepat pembuatannya dibanding bahan kayu yang banyak digunakan oleh nelayan. Selain itu, dalam hal perawatan jauh lebih mudah begitupula dengan perbaikannya. Umur teknis pun bisa lebih lama dibandingkan dengan perahu berbahan kayu yang rentan oleh hama kayu air laut. Dengan demikin produk yang dihasilkan ini bisa bersaing dengan produk lainnya dan bisa menjadi salah satu pilihan bagi kebutuhan perahu nelayan sekitar.
Dari segi penguatan kompetensi peserta, Pelatihan Pembuatan Kapal Berbahan Fiberglass ini semakin memperdalam pengetahuan peserta terkait konstruksi dan stabilitas kapal, ilmu bahan, menggambar teknik, dan kerja bengkel. Ini adalah beberapa diantara kompetensi yang perlu dikuasai dan terus diasah oleh peserta sebagai guru Teknika Kapal Penangkap Ikan maupun Teknika Kapal Niaga.
Dengan Pelatihan Pembuatan Kapal Berbahan Fiberglass ini, BPPMPV KPTK berharap para peserta yang umumnya merupakan guru Teknika Kapal Penangkap Ikan dan Teknika Kapal Niaga ini bisa membekali siswa-siswa mereka dengan keterampilan tambahan ketika lulus. Kompetensi-kompetensi yang bisa diasah melalui proyek riil seperti ini semakin memperluas kesempatan lulusan SMK untuk bersaing di dunia kerja nantinya.
Janwar Fajrin (PTP BPPMPV KPTK)