Tingkatkan Kompetensi, 16 Guru Pelayaran Praktik Langsung Navigasi di Atas KM.Tidar, BauBau - Kupang

Kontributor: Nurkholis Latif, S.Pi., M.Si. (Widyaiswara Muda)

BAU-BAU, 9 AGUSTUS 2025
– Sebanyak 16 guru kejuruan pelayaran dari berbagai sekolah di Indonesia mengikuti pelatihan intensif "Pengoperasian Alat Navigasi" yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK). Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis dengan PT. PELNI (Persero) untuk menyelaraskan kompetensi pendidik dengan kebutuhan nyata dunia industri.

Pelatihan yang dirancang dengan model blended learning ini dimulai dengan sesi daring pada 25 hingga 31 Juli 2025, yang difokuskan pada penguatan teori dan konsep melalui Learning Management System (LMS).

Puncak kegiatan berlangsung secara luring pada 4 hingga 10 Agustus 2025, di mana para peserta mendapatkan pengalaman tak ternilai dengan berlayar langsung di atas KM. Tidar. Bertempat di PT. PELNI Cabang Kota Bau-Bau, para guru memulai pelayaran praktis yang menempuh rute Pelabuhan Bau-bau, Maumere, Larantuka, Lewoleba, Kupang, dan kembali melalui rute yang sama.

Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto, S.AP., M.Si. dalam sambutannya menyatakan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi teknis kejuruan para guru. "Kami ingin memastikan bahwa elemen capaian pembelajaran tentang pengoperasian alat navigasi yang diajarkan di sekolah benar-benar terstandar, terbarukan, dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini," ujarnya.

Selama pelayaran, para peserta tidak hanya menjadi penumpang. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melaksanakan praktik langsung di anjungan kapal. Para guru secara aktif terlibat dalam dinas jaga, mengidentifikasi fungsi dan cara kerja berbagai alat navigasi dan komunikasi modern, serta mengamati secara langsung manuver olah gerak kapal saat sandar dan lepas sandar di pelabuhan.

Kegiatan ini didampingi oleh narasumber ahli, antara lain Rahmat Syam, Nurkhalis Latif, Nazaruddin, serta para perwira dan kru KM. Tidar yang berbagi pengalaman praktis di lapangan.

Salah satu narasumber, Rahmat Syam, menekankan efektivitas pelatihan di atas kapal (onboard training). "Pelatihan ini sangat efektif karena dilakukan di lingkungan nyata. Peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman dan pembelajaran yang lebih mendalam, yang mustahil didapatkan jika hanya belajar di dalam kelas," komentarnya.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah para guru mampu mengaplikasikan berbagai pengetahuan penting dalam bidang pelayaran, seperti Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL), menjangka peta, hingga prinsip-prinsip komunikasi maritim sesuai standar kompetensi yang berlaku.

Antusiasme tinggi juga ditunjukkan oleh para peserta. Salah seorang peserta mengaku sangat senang dengan format pelatihan ini. "Ini pengalaman luar biasa. Kami bisa melihat dan merasakan langsung aktivitas berlayar, sekaligus memahami penempatan dan fungsi alat navigasi secara riil. Selain menambah ilmu, kegiatan ini juga terasa seperti rekreasi yang mendidik," ungkapnya.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para guru dapat mentransfer pengetahuan dan pengalaman otentik dari industri pelayaran kepada siswa-siswi mereka, sehingga mampu mencetak lulusan SMK yang lebih kompeten dan siap kerja.

 

Galeri Foto