Cetak Wirausahawan Perikanan Unggul, BPPMPV KPTK Bekali Pendidik NTT dengan Manajemen Modern

Kontributor: M. Jufri E.

 

KUPANG, 12 AGUSTUS 2025 – Sebanyak 15 pendidik dan pelaku usaha perikanan dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan bekal komprehensif dalam "Pelatihan Manajemen Usaha Budidaya Perikanan". Kegiatan yang berlangsung dari 4 hingga 13 Agustus 2025 ini merupakan inisiatif dari Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) yang bekerja sama dengan Politeknik Pertanian Kupang.

Bertempat di Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, pelatihan ini dirancang secara intensif untuk meningkatkan kompetensi peserta secara holistik, mulai dari teknis budidaya hingga kemampuan manajerial dan kewirausahaan yang terstandar dengan kebutuhan dunia kerja.

Selama sepuluh hari, para peserta tidak hanya duduk di kelas. Kegiatan dibuka dengan pemaparan tujuan dan dilanjutkan dengan sesi-sesi padat yang mengombinasikan teori dan praktik. Materi yang disampaikan oleh para narasumber ahli mencakup perencanaan usaha, teknik budidaya yang efisien, manajemen keuangan, hingga strategi pemasaran digital.

Untuk memastikan pemahaman yang mendalam, peserta diajak langsung ke lapangan untuk praktik. Mereka terlibat dalam seluruh siklus budidaya, mulai dari persiapan kolam, penebaran benih, manajemen pakan, hingga pemantauan kualitas air. Pelatihan ditutup dengan sesi presentasi rencana usaha oleh masing-masing peserta, sebagai bukti penguasaan materi dan kesiapan untuk implementasi.

Salah satu narasumber, Dr. Al Azhar, S.Pi., M.Si, memberikan apresiasi tinggi terhadap antusiasme peserta. "Kombinasi teori dan praktik lapangan terbukti sangat efektif. Peserta tidak hanya menyerap ilmu, tetapi juga bertukar pengalaman. Ini adalah modal penting untuk mengembangkan usaha perikanan yang lebih profesional, efisien, dan berkelanjutan," ujarnya.

Dr. Al Azhar berharap, ilmu yang didapat menjadi bekal untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian sumber daya perikanan di daerah masing-masing.

Dampak positif pelatihan ini dirasakan langsung oleh peserta. Syahbuddin, salah satu peserta, mengaku sangat beruntung dapat mengikuti kegiatan tersebut.

“Saya sangat senang, materinya lengkap sekali, dari hulu sampai hilir. Saya jadi paham cara menghitung biaya produksi dengan benar, mengatur pakan agar efisien, dan strategi pemasaran yang sebelumnya tidak terpikirkan,” tuturnya dengan antusias.

Lebih lanjut, Syahbuddin berkomitmen untuk menerapkan langsung ilmu yang didapat pada usaha budidayanya. "Sebagai tindak lanjut, saya akan menerapkan ini dan yang terpenting, membagikan pengetahuan ini kepada rekan-rekan guru dan mengajarkannya kepada para murid di sekolah saya," tegasnya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem wirausaha perikanan di NTT, dengan mencetak para pendidik yang mampu membiasakan budaya kerja industri dan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) di sekolah masing-masing.

 

Galeri Foto