Studi Tiru Peserta Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Kepala SMK Angkatan I di SMK SMTI Makassar

Kontrikbutor: Abd. Waqif

MAKASSAR, 28 AGUSTUS  2025 – Sebanyak 20 Kepala SMK dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang menjadi peserta Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Kepala SMK Angkatan I Program Upskilling Reskilling Tahun 2025 melaksanakan kegiatan Studi Tiru (Benchmarking) di SMK SMTI Makassar. Kegiatan ini difasilitasi oleh Balai Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK).

Rombongan peserta diterima langsung oleh Kepala SMK SMTI Makassar, Basri Nur, S.Pd., M.Pd. Turut hadir mendampingi dari pihak BPPMPV KPTK, yakni Dr. Abdul Waqif, S.Pd., M.Pd. selaku Person in Charge (PIC) kegiatan serta Dr. Irlidiya, M.Pd. sebagai pendamping. Hadir pula Drs. Sabirin, M.M., selaku Pengawas Pembina SMK dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya, Basri Nur menekankan bahwa meskipun SMK SMTI Makassar berada di bawah naungan Kementerian Perindustrian, sekolah tetap menjalin koordinasi dengan Dinas Pendidikan serta mengikuti standar pengelolaan pendidikan yang ditetapkan oleh Kemendikdasmen.

“SMK SMTI Makassar mengembangkan pembelajaran berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) serta menerapkan Program Pendidikan Dual Sistem Industri (PDSI) yang menjadi ciri khas sekolah berbasis vokasi industri,” ungkap Basri.

Melalui pemaparan profil dan program unggulan, peserta benchmarking mencermati sejumlah poin penting, di antaranya: Pengembangan manajerial sekolah, Supervisi pendidikan, Pengembangan kewirausahaan, serta Implementasi Teaching Factory (TeFa) di SMK SMTI Makassar.

Adapun rangkaian kegiatan meliputi penyambutan, pemaparan profil sekolah, diskusi pengembangan manajerial dan supervisi, penguatan kewirausahaan, serta presentasi Teaching Factory. Selain itu, peserta berkesempatan melakukan observasi langsung ke ruang pembelajaran berbasis industri dan melihat sarana prasarana pendukung yang dimanfaatkan dalam pembelajaran vokasi.

Menurut Dr. Abdul Waqif, kegiatan ini bukan hanya sekadar kunjungan, tetapi juga wadah saling belajar dan berbagi praktik baik antar-satuan pendidikan vokasi. “Benchmarking ini diharapkan memberi inspirasi bagi Kepala SMK untuk mengembangkan sekolah masing-masing agar lebih adaptif dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” ujarnya.

Dengan terlaksananya kegiatan Studi Tiru ini, para Kepala SMK di Sulawesi Selatan mendapatkan wawasan nyata tentang strategi pengelolaan sekolah vokasi berbasis industri, yang dapat diadaptasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah masing-masing.

 

Galeri Foto