Pelatihan IoT di Baubau Menghasilkan Alat Monitoring Kualitas Air pada Tambak Udang
Kontributor: Bagus Dwi Fitrianto
KOTA BAUBAU – 5 SEPTEMBER 2025. Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) sukses menyelenggarakan kegiatan pelatihan Internet of Things (IoT) bagi guru-guru bidang Teknik Jaringan dan Komputer. Kegiatan ini dilaksanakan di SMKN 2 Baubau, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan konsep blended learning yang memadukan metode daring dan luring.
Pelatihan berlangsung mulai tanggal 18 Agustus 2025 melalui sesi daring, kemudian dilanjutkan dengan sesi tatap muka pada 26 Agustus hingga 2 September 2025. Sebagai bentuk pengukuran kompetensi, kegiatan ini ditutup dengan uji kompetensi pada 3–4 September 2025. Rangkaian ini dirancang agar peserta mendapatkan pemahaman komprehensif, mulai dari teori, praktik, hingga evaluasi kemampuan.
Dalam kegiatan ini, para peserta tidak hanya memperdalam wawasan terkait IoT, melainkan juga diarahkan untuk menghasilkan produk nyata. Salah satu capaian utama adalah pengembangan alat monitoring kualitas air yang dipasang pada kolam tambak udang vaname. Produk ini dirancang untuk membantu proses budidaya udang melalui pemantauan kualitas air secara lebih efektif dan akurat.
Sejalan dengan apa yang disampiakan oleh Kepala BPPMPV KPTK bahwa pelatihan peningkatan kompetensi bukan hanya mendorong guru vokasi agar menguasai teknologi, tetapi juga mampu melahirkan produk inovatif. “Kami berharap setiap pelatihan menghasilkan output yang konkret, sehingga para guru bisa merasakan langsung dampaknya dan menerapkannya di lingkungan sekolah maupun masyarakat,” ujarnya.
Proyek monitoring kualitas air ini dipilih karena relevan dengan potensi lokal di wilayah pesisir dan perikanan. Melalui penerapan teknologi IoT, petambak dapat memperoleh data kualitas air secara real time, yang pada akhirnya akan mendukung keberlanjutan usaha dan meningkatkan produktivitas tambak.
Selain memberikan manfaat praktis, kegiatan ini juga membekali para guru dengan pengalaman menerapkan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Hal ini penting untuk ditransfer ke siswa, agar pembelajaran vokasi tidak berhenti pada teori, melainkan menghasilkan solusi nyata sesuai kebutuhan dunia kerja dan industri.
Peserta menyambut baik penyelenggaraan pelatihan ini. Mereka menilai bahwa pelatihan tidak hanya menambah wawasan baru, tetapi juga membuka peluang kolaborasi untuk menciptakan produk-produk teknologi yang bermanfaat di masa depan. Dengan keterampilan yang diperoleh, para guru siap mengembangkan materi pembelajaran yang lebih inovatif di sekolah masing-masing.
Salah satu peserta, Wa Ode Rahmawati dari SMK Negeri 1 Wakatobi, mengaku mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini. “Materi yang disampaikan sangat aplikatif sehingga bisa langsung saya terapkan di sekolah. Ini akan sangat membantu dalam memperkaya proses pembelajaran bagi siswa kami,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, BPPMPV KPTK menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan vokasi di Indonesia. Dengan adanya produk nyata yang dihasilkan, pelatihan IoT di Baubau menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi sekaligus berkontribusi pada sektor industri dan masyarakat.