Kepala BPPMPV KPTK Bersama Bupati Gowa Tebar Benih Ikan di Danau Mawang Mendukung Ketahanan Pangan

Kontributor: Suwadi

GOWA, 12 SEPTEMBER 2025 — Udara pagi di Danau Mawang terasa segar ketika ratusan peserta berkumpul sejak pukul 07.30 WITA. Suara riuh nelayan bercampur dengan semangat para tamu undangan yang hadir dalam acara Tebar Benih Ikan Nila dan Ikan Mas. Kegiatan yang digagas oleh Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi,  dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) ini berlangsung hingga pukul 10.00 WITA dan menjadi momentum penting yang mempertemukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat nelayan danau.

Adalah hal yang sangat menarik BPPMPV KPTK mampu memberikan dampak bagi masyarakat sekitar melalui penebaran benih ikan. Mengapa? Karena sesungguhnya kegiatan ini adalah dampak dari pelatihan dan berbagai inovasi yang diselenggarakan oleh BPPMPV KPTK kepada guru-guru SMK bidang perikanan hingga telah melahirkan berbagai manfaat bagi guru, sekolah, maupun masyarakat. Benih ikan mas dan ikan nila ini merupakan salah satu keberhasilan BPPMPV KPTK dalam melakukan pelatihan pembenihan ikan yang telah dikembangkan. Benih ikan yang melimpah ini kita tebar di danau Mawang agar memberi manfaat bagi masyarakat sekitar danau Mawang untuk menjaga gizi masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:

  1. Bupati Gowa - Hj. Sitti Husniah Talenrang, SE., M.M.
  2. Putra Mahkota Kerajaan Gowa - Andi Muhammad Imam
  3. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen - Hafidz Muhsin, S.Sos., M.Si.
  4. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa - Taufik Mursad, S.T.
  5. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gowa - Taufik M. Akib, S.STP.
  6. Kepala BPPMPV KPTK - Lismanto, S.AP., M.Si.
  7. Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan - Toha Machsum, S.Ag., M.Ag.
  8. Ketua Kerukunan Nelayan Danau Mawang - Daeng Tola.

 

Dalam sambutannya, Bupati Gowa, Hj. Sitti Husniah Talenrang, menekankan bahwa kegiatan ini tidak sekadar seremoni. Ia menegaskan bahwa ikan  merupakan sumber protein utama bagi masyarakat Sulawesi Selatan sekaligus penopang kecerdasan generasi muda. “Ikan bukan kelas rendah. Justru ikan memiliki kandungan protein, omega-3, vitamin B12, hingga vitamin A yang sangat bermanfaat bagi kecerdasan anak-anak dan kesehatan masyarakat. Penebaran benih ikan nila dan mas di Danau Mawang hari ini akan menjadi tambahan sumber penghidupan bagi nelayan sekaligus memperkuat ketahanan pangan,” tegasnya.

Selain itu, Bupati Gowa juga mengingatkan pentingnya memelihara nilai sejarah Danau Mawang yang sarat legenda. Menurutnya, masyarakat tidak hanya menikmati hasil danau, tetapi juga harus mengenal sejarahnya sebagai bagian dari identitas budaya Kabupaten Gowa.

Sementara itu, Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto, S.AP., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang memperkuat kolaborasi antar unit  kerja teknis di bawah Kemendikdasmen dengan pemerintah daerah. “Momentum ini kami manfaatkan untuk mengembangkan berbagai inovasi  pembelajaran sekaligus bekerja sama dengan Balai Bahasa dan pemerintah daerah. Harapannya, kolaborasi ini membawa manfaat nyata, khususnya bagi masyarakat sekitar Danau Mawang,” ujarnya.

Lebih jauh, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen - Hafidz Muhsin, S.Sos., M.Si, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan astacita  Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan sekaligus penguatan sumber daya manusia.  “Dengan 20 ribu benih ikan yang ditebar, kita tidak hanya mendukung gizi masyarakat, tetapi juga memberi inspirasi kepada anak-anak  untuk mencintai alam. Bahkan, Danau Mawang dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium praktik bagi siswa SMK dalam bidang ketahanan pangan,” paparnya.

Hafidz juga menambahkan bahwa Badan Bahasa berkomitmen menjaga literasi dan pelestarian bahasa daerah. Ia mendorong agar cerita-cerita lokal, termasuk legenda Danau Mawang, dituliskan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Makassar sebagai bagian dari upaya revitalisasi bahasa. “Cerita kearifan lokal ini penting untuk memperkuat karakter anak sekaligus menjaga kekayaan budaya bangsa. Kami sedang mengupayakan agar bahasa Makassar, Bugis, Mandar, hingga Toraja tetap lestari dan menjadi kebanggaan generasi muda,” ungkapnya.

Kegiatan Tebar Benih Ikan Nila dan Mas ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa tambahan sumber ikan bagi nelayan, tetapi juga membuka  peluang pengembangan pariwisata Danau Mawang sebagai destinasi edukasi dan rekreasi. Melalui penandatanganan nota kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Gowa dan Badan Bahasa, acara ini juga menandai sinergi lintas sektor: pendidikan, ketahanan pangan, pelestarian bahasa, hingga pembangunan daerah.

Saat benih-benih ikan dilepaskan ke air danau, sorak sorai nelayan dan para peserta menggema. Bagi masyarakat, penebaran 20 ribu benih ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan harapan baru untuk kehidupan yang lebih sejahtera. Seperti yang ditegaskan Bupati Gowa dalam akhir sambutannya:  “Manfaatnya bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga langsung dirasakan oleh para nelayan di sekitar Danau Mawang. Semoga ini menjadi langkah awal  dari keberlanjutan program untuk kesejahteraan masyarakat Gowa,” tutupnya.

 

 

Galeri Foto